INSIDENNEWS.COM, JAKARTA– Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan bahwa dalam penanganan COVID-19 tidak bisa serta-merta hanya mengandalkan aspek kesehatan, yang dalam hal ini penyembuhan dan pemulihan dengan bantuan tim medis atau Tenaga kesehatan .
Apa yang sedang, lanjut Doni, dikerjakan Satgas Penanganan COVID-19 bukan hanya operasi kesehatan, tetapi lebih cenderung kepada tindakan kemanusiaan dengan menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan, yang berbicara pada pencegahan penyebaran Virus Covid-19.
“Yang kita kerjakan saat ini adalah kesalahan semata-mata operasi medis, atau operasi kesehatan. Tetapi lebih cenderung kepada kemanusiaan. Apa maksudnya? Maksudnya adalah menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan, sebagai ujung tombak dalam pencegahan, ”jelas Doni dalam acara Rilis Hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 di Media Center, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (28/9/2020).
Menurut Doni yang juga mempertimbangkan sebagai Kepala BNPB, pencegahan tidak dimaksimalkan, maka rumah sakit akan lebih banyak terisi pasien COVID-19. Dengan kata lain, penanganan COVID-19 harus menjadikan dokter, tenaga kesehatan dan tim medis lainnya sebagai benteng terakhir.
Oleh sebab itu, Doni meminta agar masyarakat dapat mematuhi anjuran pemerintah, WHO, pakar epidemiologi dan pakar kesehatan terkait penerapan protokol kesehatan dengan menggunakan sabun, memakai masker dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
“Kalau tidak ada upaya maksimal dalam proses pencegahan, maka rumah sakit akan banyak terisi oleh pasien COVID. Dan kita harus menjadikan dokter, tenaga kesehatan, sebagai benteng terakhir bangsa kita, ”jelas Doni.
Apa yang kita lakukan sekarang, apa yang berhubungan dengan Pemerintah, oleh WHO, dan juga pakar pakar-pakar epidemiologis, pakar kesehatan masyarakat, kita harus patuh kepada protokol kesehatan, ”imbuhnya.
Adapun menurut Doni bahwa protokol protokol kesehatan tidak sebanding dengan pengorbanan para dokter, perawat dan pejuang kemanusiaan lainnya, yang telah menghabiskan waktunya bersama COVID-19 pasien.
Oleh sebab itu, masyarakat dalam hal ini harus dapat memahami betapa pentingnya menjaga diri dan tetap patuh dengan protokol kesehatan.
“Nah, yang terkait itu tidak sebanding, dengan pengorbanan para dokter, para pejuang kemanusiaan, termasuk juga para perawat yang menghabiskan waktunya bersama pasien COVID. Yang sudah pasti mereka memiliki risiko yang sangat besar,” kata Doni. (* / 7ar)
sumber, SIARAN PERS BNPB