Aksi Akbar Tolak Vaksin Anak, Pengunjuk Rasa Sampaikan Empat Aspirasi, Ini Aspirasinya

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Demonstran yang tergabung dari Ummat Bersatu, Rakyat Maju, NKRI Satu. Sekretariat Bersama 3 (tiga) Organisasi Massa (Ormas) Forum Peduli Umat (FPU), Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) dan Forum Komunikasi Susukan (FOKUS) menggelar demonstrasi dalam rangka aksi Akbar Tolak Vaksin Covid-19 pada anak, Senin (24/1/2022).

Para pengunjuk rasa membawa berbagai spanduk berisi aspirasi mereka. Beberapa diantaranya bertuliskan, “Anak Kita Bukan Kelinci Percobaan” meminta agar Vaksinasi Covid-19 untuk anak, tidak dilakukan.

Pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya didepan Kantor Dinas Pendidikan, disambut hangat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Arifuddin Idris mengatakan, Vaksin Covid-19 merupakan kebijakan Pimpinan dari pusat turun ke daerah.

” Jadi sebenarnya bukan anak sekolah, namun hanya kebetulan anak yang 11 Tahun itu merupakan pelajar Sekolah Dasar (SD), maka dari itu, adanya kebijakan pimpinan dari pusat sampai ke kami, untuk mewajibkan vaksinasi berdasarkan aturan, “ujarnya.

Selain menyampaikan aspirasinya di Kantor Dinas Pendidikan, fan belum puas dengan jawaban aspirasi yang mereka sampaikan, para pengunjuk rasa juga melakukan aksinya di Kantor Walikota, dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare Sulawesi Selatan.

Pengunjuk rasa berharap, agar tidak dilakukan Vaksinasi Covid-19 terhadap anak, dan anak dapat mengikuti proses belajar disekolah, bukan secara daring.

Hal itu disampaikan, salah satu pengunjuk rasa, Lili Widyawati mengungkapkan, trauma terhadap vaksinasi pada anak, dan selama anaknya mengikuti belajar secara daring, ia tidak pernah mendapatkan bantuan data kuota.

” Saya menolak Vaksin untuk anak. Itu karena sebelumnya, anak pertama saya yang berusia 28 Tahun, lumpuh usai di Vaksinasi Covid-19. Dan anak kedua saya yang berumur 7 Tahun tidak pernah mendapat bantuan data Kuota untuk belajar daring, “ucap Lili Widyawati dalam aspirasinya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Parepare, Iwan Asaad yang menerima aspirasi yang disampaikan para pengunjuk rasa menjelaskan, dari instruksi Walikota Parepare, Taufan Pawe untuk menerima para demonstran dan aspirasi yang mereka sampaikan.

” Mohon maaf yang sebesar besarnya, karena Walikota Parepare (Taufan Pawe) tidak sempat hadir, karena beliau mengikuti rapat. Namun ia menyampaikan, untuk menerima aspirasi yang telah disampaikan, “jelasnya.

Ada empat poin aspirasi yang disampaikan para demonstran, yakni, 1. Meminta kepada penyelenggara pemerintahan di kota Parepare agar melakukan evaluasi dan segera menghentikan kegiatan vakoin anak disekolah karena telah melahirkan diotoral terhadap amanah Konstituer ya’ni hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yg baik disamping itu kegaiatan ini juga telah melecehkan UU nomor 36 tentang perlindungan anak.

2. Meminta kepada pemerintah kota parepare segera menghentikan kegiatan Vaksin Anak disekolah karena ini diduga sudah tidak lagi mengedepankan profesionalisme layanan kesehatan tapi menjadi bagian perebutan proyek kegiatan pelaksanaan vaksin beberapa instansi DINKES, POLRI & TNI.

3. Meminta kepada penyelenggara pemerintahan di kota Parepare agar segera meminta kepada pemerintah pusat untuk Membubarkan KOMNAS KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) karena hanya menjadi stempel pengesahan/pembenaran pemerintah tanpa pernah berpijak pada realitas fakta sesungguhnya/sebenarnya.

4. Pernyataan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan stakeholder lainnya tentang anak usia 6-12 tahun yg memiliki imunitas dan tidak perlu vaksin harus kongkrit dan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan vaksin anak di sekolah.(*/7ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *