INSIDENNEWS.COM, JAKARTA– Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo menyatakan, prihatin dengan situasi demo yang terjadi di beberapa daerah, khususnya kota besar, termasuk Ibukota DKI Jakarta, di tengah wabah virus Covid-19.
Dalam hal ini, Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo mengatakan, unjuk rasa yang terjadi diberbagai daerah dan kota besar, terlihat mengabaikan Protokol Kesehatan.
“Ingat, mereka yang mengabaikan Protokol Kesehatan, sehingga menimbulkan korban jiwa, bukan hanya dimintai pertanggungjawaban didunia, tetapi juga dimintai pertanggungjawabannya di Akhirat,” kata Doni dengan kalimat yang jelas dan tegas.
Selain itu, Doni Monardo menambahkan, yang berbahaya bukan pasien Covid-19 yang sembuh, melainkan orang positif, yang belum melakukan pemeriksaan, atau yang biasa disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Ini harus disampaikan kepada publik, agar menghindari aktivitas berkerumun, hindari yang menyebabkan mengancam keselamatan diri sendiri, apalagi orang lain,” papar perwira tinggi TNI AD bintang tiga, yang juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Data dari, lanjut Doni, beberapa kepolisian daerah yang melakukan pemeriksaan rapid test terhadap pendemo, ditemukan ada yang reaktif.
“Pemeriksaan rapid test test terhadap pendemo, ada yang reaktif, ada juga kepolisian daerah, yang melakukan pemeriksaan dengan Swab Antgen, dan hasilnya positif Covid-19,” ucapnya. Namun ia tidak menyebutkan angka pasti pendemo yang terpapar virus Corona (Covid-19).
Doni Monardo, yang baru saja melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi, Papua, dan Bali, berpesan agar seluruh komponen masyarakat dan keluarga bisa saling menguatkan dan mengajak orang lain disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Begitu tiba di rumah usai aktivitas di luar, termasuk demo, tanpa sengaja, OTG ini dapat menulari keluarga terdekat lain, terutama orangtua yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Seperti diketahui kaum lansia dan komorbid sangat rentan tertular virus corona,”tutupnya.(*/7ar)