Pemkot Parepare Mendorong Peran Muballigh Dalam Pembangunan Spiritual Dan Sosial

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Pada kegiatan orientasi muballig yang diselenggarakan di kompleks Baruga Rumah Jabatan Wali Kota Parepare pada Jumat, 8 Maret 2024, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dede Harirustaman, yang mewakili Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali, menyampaikan sambutannya.

Dalam sambutannya, Dede Harirustaman menegaskan bahwa muballig memiliki peran krusial dalam menjalankan dakwah ke jalan Allah, mengibarkan panji-panji Islam, dan mendorong implementasi sistem Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengakui bahwa peran sosial yang diemban oleh muballig tidaklah mudah, terutama di era globalisasi di mana budaya-budaya luar dapat dengan mudah masuk tanpa penjaringan yang tepat.

Dede Harirustaman menekankan bahwa partisipasi muballig dalam masyarakat haruslah memiliki dampak yang membangun, baik dalam berpikir, menulis, maupun berbicara mengenai isu-isu pembangunan dalam kerangka Islam yang relevan dengan konteks kekinian. Selain itu, ia juga menyoroti fungsi muballig dalam aspek kebudayaan spiritual, kultural, dan mentalitas.

Menyikapi perubahan perilaku masyarakat, Dede Harirustaman menekankan bahwa muballig harus mampu melihat dan mengatasi gejala-gejala sosial modern dengan pencerahan dakwah dan pembangunan spiritual. Ia juga mengajak para muballig untuk terlibat dalam pembangunan sosial yang dapat membentuk masyarakat yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kementerian Agama Kota Parepare, Fitriadi, juga menyampaikan surat edaran dari Menteri Agama tentang panduan pelaksanaan ibadah menyambut Bulan Suci Ramadan dan perayaan Idul Fitri. Fitriadi juga mengimbau umat Islam untuk memaksimalkan zakat, infaq, dan sedekah demi kesejahteraan umat.

Selain itu, Fitriadi juga menekankan pentingnya ceramah yang merujuk pada ketetapan pemerintah, dengan tetap menjunjung tinggi persatuan, toleransi, dan tanpa muatan politik praktis. Ia juga mengingatkan agar ceramah-ceramah yang disampaikan juga memperhatikan isu kamtibmas, pemilu, dan stunting, sambil tetap memastikan tidak ada muatan politik yang menciptakan perpecahan di masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *