Lilin Jadi Sumber Pencahayaan, Bagi Bayi Umur 3 Hari dan Para Pengungsi di Majene

INSIDENNEWS.com, MAJENE– Dampak dari Gempa bumi yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Majene. Sejumlah warga di Kabupaten Majene mengungsi akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2, Jumat (15/1/2021) kemarin.

Di Kabupaten Majene, di lokasi Stadion Sport Centre saat ini, menjadi tempat pengungsian terbesar, dampak dari Gempa Bumi yang terjadi dua hari yang lalu di Kabupaten Majene Sulawesi Barat.

Samaruddin, merupakan warga Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene Sulawesi Barat, terpaksa harus mengungsi bersama Bayinya yang masih berumur Tiga Hari.

“Iya, saya bersama istri dan anak saya yang masih berumur Tiga Hari terpaksa harus mengungsi, karena takut dengan himbauan bahwa, akan ada gempa susulan yang berpotensi tsunami,”ucapnya, Sabtu (16/1/2021).

Selain itu, Samaruddin mengungkapkan, hingga Tiga hari ini, belum ada bantuan sedikitpun yang masuk untuk para warga yang mengungsi di Stadion Sport Centre, Kabupaten Majene.

“Disini kami sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan, khususnya pemerintah daerah kabupaten majene, karena kami para pengungsi sangat membutuhkan logistik dan tambahan tenda,”ujarnya.

Hingga malam menjelang, para pengungsi hanya menggunakan lilin sebagai pencahayaan dalam tenda masing-masing.

Hal itu, disampaikan Samaruddin, saat makan malam bersama keluarga, dalam tenda yang ia dirikan bersama para pengungsi lainnya.

“Sudah Tiga hari ini, kami dan para pengungsi lainnya hanya menggunakan lilin dan senter, sebagai penerangan saat malam hari tiba,”tandasnya.(*/7ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *