Walikota Parepare Pastikan PTM Disekolah Sesuai Ekspektasi

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Walikota Parepare, Taufan Pawe mengunjungi sekolah, tujuannya memastikan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) apakah berjalan sesuai dengan ekspektasi, Selasa (25/1/2022).

” Tinjauan ke Sekolah ini, saya ingin melihat dan merasakan seperti apa kelangsungan Pembelajaran Tatap Muka, ada hambatan atau tidak, “kata Walikota Parepare, Taufan Pawe.

Taufan Pawe yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Arifuddin Idris dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare, Rahmawati, melihat tata laksana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Tingkat Sekolah Dasar (SD).

” Setelah saya melihat, saya senang. Karena tata laksana pembelajaran tatap muka sudah berjalan sesuai dengan ekspektasi saya, “ucapnya.

Lanjut Taufan Pawe, Saya senang sekali. Saya masuk berinteraksi dengan para siswa dan siswi, mereka sangat memahami apa tujuannya memakai masker dan Vaksin.

” Mereka sangat paham. Dan kemudian saya tanya lagi, paham tidak orang di Vaksin, mereka mengatakan, paham. Kemudian saya tanya lagi, bersedia tidak di Vaksin, dan mereka jawab bersedia, “ujar Walikota Parepare, Taufan Pawe.

Selain itu, Taufan Pawe mengungkapkan, dengan adanya opini-opini yang berkembang, termasuk dengan adanya demo. Ada orang atau kelompok masyarakat yang tidak menghadapi pelaksanaan vaksin untuk anak-anak, menjadi tanda tanya besar.

” Kesadaran masyarakat memadai, bahwa masker dengan vaksin adalah pasangan sejoli. Jadi sekali lagi, saya turun kesini (Sekolah Dasar) hingga ketingkat SMP, dan SMA saya akan mengambil sampel, saya mau lihat ada tidak penolakan. Untuk sampai sekarang, Alhamdulillah tidak ada penolakan, mereka sudah tereduksi, dan sudah paham, “jelasnya.

Taufan Pawe juga mengungkapkan, terkait Vaksinasi untuk anak yang menjadi keraguan terhadap orang tua murid. Kadis Pendidikan dan Kadis Kesehatan akan berperan untuk memberikan edukasi ke masyarakat.

” Karena kalau tidak di vaksin, pada akhirnya nanti, anak usia 6-11 Tahun, dengan sangat terpaksa harus mengikuti pembelajaran secara daring, tidak bisa dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dan pasti kwalitas serapan pendidikan beda secara daring dan tatap muka, “tutupnya.(*/7ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *