INSIDENNEWS.com, PINRANG– Kakao pernah jaya di Bumi Lasinrang, Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Maka dari itu Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Pinrang, terus mendorong upaya untuk sampai ke arah tersebut.
Kepala Bidang Pengembangan Perkebunan Disnakbun Pinrang, Jabbar Ali mengatakan, kakao sempat memasuki masa-masa jaya di Kabupaten Pinrang, sekitar Tahun 1980-an hingga 1990-an.
“Dulu itu kalau kita membicarakan Pinrang, orang bicara kakao. Namun, seiring waktu bergeser, Sekitar tahun 2000-an sudah tidak begitu lagi,” kenangnya, Rabu (29/11/23).
Jabbar menceritakan jika yang membuat kakao surut di Pinrang kala itu adalah hama pengerek buah kakao. Namun berlandaskan historis kakao yang pernah jaya di Pinrang, Disnakbun berupaya untuk mengembalikan animo para petani di sektor itu.
“Pinrang ini potensial untuk kakao. Luas lahan untuk itu sekarang ada sekitar 18 ribu hektar. Tapi memang yang berproduksi sekarang cuma berkisar 8 ribuan hektar saja,” bebernya.
Maka dari itu, kata dia, pihaknya kini terus berupaya mengedukasi para petani untuk jangan memandang sebelah mata kakao. Sebab, dari sisi ekonomi nilainya bukan main, harga di pasaran pun kerap melenting di atas ekspektasi.
“Yah makanya selain edukasi, kami juga carikan upaya lain. Termasuk, belum lama ini diturunkan bantuan 695.210 buah bibit komoditas kakao untuk 1.264 petani dari 43 kelompok yang terdata sejauh ini,” tutupnya.(*)