Memasuki Ramadhan, Kemenag Dan Lapas Kelas IIA Parepare Gelar Pesantren Kilat Bagi WBP

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare menggelar pesantren kilat sebagai bentuk persiapan memasuki bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M. Kegiatan bertema “Membentuk Karakter Warga Binaan Pemasyarakatan Yang Ber Akhlaqul Kharimah” ini dibuka langsung oleh Kepala Lapas Parepare, Totok Budiyanto, di Masjid At-Taubah, Rabu (26/2/2025).

Sebanyak 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) hadir sebagai peserta untuk mengikuti pesantren kilat ini selama bulan Ramadhan 1446 H, yang akan berlangsung mulai 26 Februari hingga 29 Maret 2025. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek keislaman seperti membaca Al-Qur’an, praktek wudhu, salat, tayamum, adzan, hafalan surat-surat pendek, doa-doa, serta ceramah dan diskusi seputar keislaman.

Pelaksanaan kegiatan ini didasari oleh Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022 Pasal 9, yang mengatur hak keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, serta Pasal 29 UUD 1945 yang menjamin kemerdekaan setiap warga negara untuk memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinannya.

Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama antara Kepala Lapas IIA Parepare dan Kementerian Agama Kota Parepare serta implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI.

Kepala Seksi BIMNADIK Lapas Parepare, Muchamad Zaenal Fanani, yang bertanggung jawab atas kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa pesantren kilat bertujuan untuk memperdalam ilmu agama, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta membentuk kepribadian dan keimanan Warga Binaan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

“Peserta yang mengikuti kegiatan ini akan dinilai khusus dan diberikan sertifikat pada akhir program. Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari penilaian dalam program Reintegrasi Sosial sebelum mereka kembali ke masyarakat dan keluarga,”ujarnya.

Selain itu, Muchamad Zaenal Fanani mengatakan, selama mengikuti pesantren kilat, peserta akan mendapatkan pelajaran agama secara mendalam, dan di akhir kegiatan, mereka akan dinilai serta menerima sertifikat.

Kepala Lapas Parepare, Totok Budiyanto, menambahkan bahwa pesantren kilat ini dirancang khusus untuk Warga Binaan beragama Islam. Kegiatan ini diharapkan dapat memperdalam ilmu agama, memperkuat kedekatan dengan Allah, serta menjauhi perbuatan yang dilarang agama. Selain itu, diharapkan pesantren kilat ini dapat mempererat hubungan antar Warga Binaan dan membangun karakter yang berakhlaqul karimah.

“Pesantren kilat ini diselenggarakan dengan pola dan tata cara kehidupan pesantren, tetapi dilakukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Tujuannya untuk memperkuat ukhuwah Islamiah, ukhuwah Wathaniyah, dan ukhuwah Insaniyah,” ujar Totok.

Ustadz Asdar, Tim Penyuluh Agama Islam yang mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, menyambut baik pelaksanaan pesantren kilat ini sebagai bentuk perhatian terhadap pendidikan agama bagi Warga Binaan. Menurutnya, pesantren kilat ini adalah langkah positif untuk meningkatkan kualitas ibadah dan membentuk karakter muslim yang lebih baik.

“Sangat luar biasa, ini adalah wujud perhatian Kepala Lapas IIA Parepare dalam memberikan ruang bagi Warga Binaan untuk mendapatkan pendidikan agama melalui pesantren kilat ini,” kata Ustadz Asdar.

Lebih lanjut, Ustadz Asdar berharap agar melalui kegiatan pesantren kilat ini, Warga Binaan dapat membentuk budi pekerti yang baik, sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW, yakni Akhlaqul Karimah. Diharapkan mereka bisa menghindari perbuatan yang dilarang agama, dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik selama menjalani masa pidana maupun setelah bebas dan kembali ke masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *