INSIDENNEWS.com, PINRANG– Sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah pulih ekonomi bangkit, salah satu Komunitas Sepeda di Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Lipat Makassar (SLIM) mencoba menggagas dan memprakarsai sebuah bentuk bersepeda sehat dalam perjalanan sepeda wisata.
Seperti yang diungkap Ketua SLIM, Yuli Priyono, saat simulasi jalur sepeda wisata Etape Satu Makassar-Pinrang, di Kabupaten Pinrang, Jumat (12/03/21) Pagi.
Kegiatan bahkan bersepeda ini tetap mengutamakan protokol kesehatan dengan tidak menimbulkan kerumunan sosial, tetapi lebih mengutamakan aspek bersepeda sehat bagi peserta sambil menikmati perjalanan di jalur dengan tampilan pesona wisata sesuai rute yang dilalui peserta.
“Even ini merupakan Jelajah Sepeda Pesona Wisata Sulawesi Selatan yang akan diadakan di Bulan Agustus 2021 jelang HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-76, yang lebih mengutamakan aspek kesehatan, pariwisata daerah, dan menumbuhkan kembali perekonomian daerah melalui promosi wisata daerah, terutama di Sulawesi Selatan dengan motto, “Gowes Wisata Keringat Sehat”, jelas Yuli.
Saat ditemui di Pinrang, Koordinator Rute Etape Jelajah Sepeda Wisata, Rhommy Manule ditekankan karena even ini dilakukan dalam kondisi masih Pandemi Covid-19, maka jumlah peserta sangat dibatasi hanya 200 orang dengan memperhatikan pembatasan kerumunan. Dengan terbatasnya jumlah peserta, diharapkan setiap peserta dapat menikmati perjalanan jelajah sepeda dengan sehat dan selamat sambil menikmati panorama daerah setiap jalur rute kabupaten yang dilalui.
Ketua Panitia, Syamruddin menjelaskan, simulasi jalur, rute dan etape sepeda wisata sehat ini dihitung dengan jarak tempuh 333 km yang dimulai dari titik pelepasan Kota Makassar dan berakhir di titik pemberhentian di Toraja Utara, melalui jalur daerah yang dilalui Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Kota Pare-Pare, Pinrang, Enrekang, Toraja dan Toraja Utara.
“Saat ini panitia, sementara masih terus melangkah tahapan perijinan, pengawasan, pematangan dukungan kelembagaan, keputusan tentatif dan teknis kesiapan simulatif,” tutup Syamruddin. (* / 7ar)