Gelar Ajang Silaturahmi, Bacaleg Golkar Wulandary Dibanjiri Aspirasi Warga

INSIDENNEWS.com, KARAWANG– Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang, dari Partai Golkar untuk Daerah Pemilihan (Dapil) II, Wulandary mengadakan acara silahturahmi, di kediamannya, di Dusun Cikangkung Barat, 2 RT 008 /002 Desa Rengasdengklok Utara.

Ajang silaturahmi Wulandary, disambut antusias warga, lantaran sosok Wulandary, yang biasa disap Teh Wulandariy yang selama ini dikenal kerap menyuarakan aspirasi masyarakat kelas bawah. Teh wulandary merupakan aktivis perempuan yang banyak bergelut dengan kegiatan advokasi dalam melawan kesenjangan kesejahteraan.

“Saya berterimakasih banyak disambut dengan hangat oleh teman-teman warga dan keluarga, ini adalah momentum hebat sebagai langkah awal untuk mengetahui masalah dasar yang dialami warga. Saya dititipi banyak sekali aspirasi, mudah-mudahan dengan kapasitas saya saat ini bisa membantu,” kata teh Wulandary.

Lanjut Wulandary, acara kali ini sebagai pengenalan kepada masyarakat bahwa pihaknya mengadakan acara silahturahmi sekaligus meminta doa serta dukungan.

“Harapan saya kedepannya, masyarakat bisa menerima kehadiran saya,” harapnya.

Selain itu Teh wulandary mengatakan, pihaknya juga menampung aspirasi masyarakat tentang apa yang dikeluhkan, salah satunya drainase yang ketika hujan selalu banjir.

” Atas atensi tersebut pihaknya tetap membantu mengupayakan agar ditemukan solusi. Salah satu aspirasi penting dan urgen yang mereka sampaikan adalah hak mereka atas kehadiran perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kabupaten Karawang di lingkungan mereka. Mereka menagih janji dan komitmen perusahaan-perusahaan itu memberikan kesejahteraan, terutama lapangan kerja,” kata perempuan yang akrab disapa Teh Wulandary ini.

Teh Wulandary menambhakan, warga yang tinggal di kawasan industri yang seharusnya tingkat kesejahteraan dan kelayakan hidup berbanding lurus, dengan perkembangan kawasan. Namun faktanya justru terbalik, pesatnya pertumbuhan industri tidak relevan dengan kesejahteraan warga.

“Masih banyak Pribumi yang menganggur. Mereka tidak muluk-muluk, cukup di fasilitasi oleh pemerintah agar mereka bisa mengakses sektor lapangan kerja. Nah ini butuh solusi yang terintegrasi, harus dipayungi dengan regulasi yang spesifik untuk mengikat tanggungjawab para pelaku usaha kepada masyarakat sekitar. Aturannya sudah ada tapi penerapanya sulit masih musiman belum sistemik,”ucapnya.

Hal ini sejalan dengan aspirasi yang disampaikan salah seorang warga Fatimah. Ia meminta para pemangku kepentingan untuk mendorong realisasi janji dengan warga yang akan memberikan kesempatan warga lokal sebagai tenaga kerja.(yi/7ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *