Bawaslu Sulsel Gelar Kegiatan Anti Hoax di Parepare, Fokus Edukasi Pelajar Madrasah

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan Bawaslu Anti Hoax di Hotel Bukit Kenari, Parepare, pada Selasa (16/7/2024).

Acara ini diikuti oleh pelajar dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 dan 2 Kota Parepare, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Penjabat Wali Kota Parepare, Kepala Badan Kesbangpol Rustam Asta, Koordinator Divisi P2M Bawaslu Sulsel Saiful Jihad, dan Ketua Bawaslu Parepare, Muh. Zainal Asnun.

Ketua Bawaslu Parepare, Muh. Zainal Asnun, menjelaskan bahwa Parepare dipilih sebagai lokasi kegiatan karena penyebaran hoaks di kota ini tergolong cepat. Menurutnya, pengalaman Pemilu 2018 menunjukkan bahwa Parepare memiliki kerawanan tinggi terhadap berita hoaks, yang berpotensi mengganggu proses Pemilukada.

“Kota Parepare menjadi zona merah kerawanan Pemilu di Sulawesi Selatan, meskipun dengan jumlah penduduk yang relatif kecil. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting untuk mengedukasi generasi muda tentang bahaya hoaks,” jelas Zainal.

Kepala Kesbangpol, Rustam Asta, yang mewakili Penjabat Wali Kota Parepare, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat relevan menjelang Pemilu 2024, mengingat dampak negatif hoaks terhadap demokrasi dan ketertiban masyarakat. Rustam memuji langkah Bawaslu dalam menyelenggarakan acara ini sebagai upaya preventif yang sangat dibutuhkan.

Koordinator Divisi P2M Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran generasi Z, khususnya pelajar madrasah, dalam menangkal hoaks yang kian marak di media sosial. Saiful mengingatkan bahwa penyebaran informasi palsu tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan ajaran agama yang mengharuskan verifikasi informasi sebelum disebarluaskan.

Sebagai bagian dari upaya ini, Bawaslu Sulsel telah meluncurkan program Madrasah Anti Hoax bekerja sama dengan Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), untuk memberikan edukasi berkelanjutan kepada pelajar tentang bahaya informasi palsu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *