Parepare Berkomitmen Lestarikan Bahasa Daerah melalui Diseminasi Revitalisasi

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan bahasa daerah melalui pelaksanaan Diseminasi Pemodelan Revitalisasi Bahasa Daerah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 9-10 Juli 2024 di Hotel Bukit Kenari, Parepare.

Kepala Disdikbud Parepare, HM Makmur, menegaskan bahwa diseminasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahasa daerah tetap hidup dan digunakan oleh penuturnya. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya besar kami untuk melestarikan bahasa daerah, agar tidak punah dan tetap digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Makmur.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Ganjar Harimansyah, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kota Parepare. “Parepare sering menjadi contoh di berbagai daerah dalam upaya revitalisasi bahasa daerah. Pengakuan ini tidak hanya terbatas di tingkat Provinsi, tetapi juga di tingkat nasional. Semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan, membuktikan bahwa Parepare sangat peduli terhadap pelestarian bahasa daerah,” ungkap Dr. Ganjar, yang juga dianugerahi sebagai pegawai Kemdikbudristek terbaik tahun 2023.

Acara pembukaan diseminasi ini berlangsung meriah dengan panitia dan guru-guru master serta utama mengenakan pakaian adat tradisional, sementara para peserta hadir dalam balutan baju batik bermotif Lontara’.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Parepare, Niniek Harisany, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 102 guru dari jenjang SD dan SMP, serta 23 guru master dan utama yang telah dilatih oleh Balai Bahasa Sulsel selama periode 2021-2024. Selain itu, diseminasi ini juga dirangkaikan dengan pelatihan penyusunan dokumen operasional Kurikulum Merdeka, termasuk pengembangan Tujuan Pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.

Dengan adanya kegiatan ini, Parepare kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga warisan budaya, khususnya bahasa daerah, agar tetap lestari dan terus digunakan oleh generasi mendatang. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *