Dugaan Kosmetik Palsu Diproduksi di Parepare, Warga Desak Penindakan Tegas

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Produk kosmetik bermerek RD yang diduga diproduksi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial beberapa waktu lalu di Kalimantan Selatan. Viral di TikTok dan platform lainnya, produk kosmetik RD ini dilaporkan oleh masyarakat karena telah menyebabkan kerusakan kulit pada sejumlah pengguna.

Menurut informasi, Produk yang sebelumnya beredar di Kalimantan Selatan tersebut, diduga kembali diedarkan di Papua. Produk kosmetik bermerek RD yang diduga diproduksi di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare.

Hal ini terungkap, bermula dari laporan masyarakat di Kalimantan Selatan yang melaporkan dampak buruk setelah menggunakan kosmetik RD ini. Berdasarkan laporan tersebut, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin telah melakukan pemeriksaan dan mendapati indikasi bahwa produk ini sediaan farmasinya tidak memenuhi standar keamanan, khasiat, dan mutu yang seharusnya dipenuhi oleh produk kosmetik yang beredar di pasaran.

Diketahui, kosmetik RD merupakan produk kosmetik yang diduga palsu dan diproduksi di Kota Parepare Sulawesi Selatan. Sebelumnya, pemilik asli izin edar notifikasi kosmetik juga komplain, karena nomor izin edarnya digunakan, diproduksi dan diedarkan oleh pihak lain. Padahal yang bersangkutan belum memproduksi produk tersebut, dan berakhir pemilik izin edar mengajukan pencabutan izin edar notifikasi kosmetik ke BPOM.

Dugaan bahwa kosmetik RD diproduksi di Parepare semakin kuat setelah BBPOM Banjarmasin menelusuri asal usul produksinya. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Parepare, yang khawatir bahwa kota mereka dijadikan lokasi produksi dan distribusi kosmetik ilegal. Warga Parepare meminta kepolisian segera mengambil langkah tegas untuk memeriksa tempat produksi kosmetik RD dan menindak pelakunya.

“Jangan sampai Parepare dijadikan pusat peredaran produk kosmetik yang berbahaya bagi konsumen,” ungkap salah seorang warga yang berharap adanya tindakan cepat dari pihak berwenang.

Masyarakat menekankan pentingnya menjaga citra kota Parepare dan melindungi warga dari dampak peredaran produk-produk yang tidak sesuai dengan standar keamanan.

Mereka khawatir, kota mereka akan dikenal sebagai pusat produksi kosmetik ilegal yang berbahaya. Salah satu warga Parepare menyatakan harapannya agar pihak berwenang segera mengambil tindakan.

“Kami tidak ingin Parepare dikenal sebagai tempat produksi kosmetik yang berbahaya. Ini menyangkut citra kota kami dan keamanan masyarakat luas,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Kantor Dinas Perdagangan Kota Parepare bersama Dinas Kesehatan dan Satpol PP sebelumnya merencanakan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi yang diduga menjadi pusat produksi kosmetik RD.

Sukardi, seorang pejabat Kepala Bidang Perda di Kantor Satpol PP, mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima tindak lanjut dari Dinas Perdagangan.

“Awalnya ada penyampaian dari Dinas Perindag untuk bersiap-siap turun ke lokasi, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ujarnya.

Camat Bacukiki Barat, Ardiansyah, yang dikonfirmasi mengenai informasi tersebut mengaku baru mengetahui adanya dugaan rumah produksi kosmetik ilegal di wilayahnya.

“Saya baru tahu itu. Tapi tetap akan kami kroscek langsung ke rumah tersebut. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan pimpinan kami tentunya,” ucapnya.

Saat ini, masyarakat Parepare masih menunggu tindakan nyata dari pihak berwenang untuk segera mengatasi dan mencegah peredaran kosmetik ilegal yang diduga berbahaya ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *