Wakil Ketua II DPRD Kota Parepare, Rahmat Sjamsu Alam Soroti Pelayanan PT. Pelindo: Bisa Menjatuhkan Citra Pemerintah

INSIDENNEWS.com, PAREPARE– Wakil Ketua II DPRD Kota Parepare, Rahmat Sjamsu Alam menanggapi buruknya sistem pelayanan dari perusahaan plat merah PT. Pelindo, di Terminal Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare Sulawesi Selatan.

Terkait pemberitaan sebelumnya, pelayanan oleh PT. Pelindo Parepare di terminal Pelabuhan Nusantara dikeluhkan sebagian besar pengguna jasa, terutama calon penumpang.

Fasilitas ruang tunggu yang ada di terminal pelabuhan tersebut tidak difungsikan secara maksimal. Akibatnya, para penumpang terlantar kepanasan di siang hari, dan kedinginan pada malam hari. Selain itu, Penumpang dan barang mereka menumpuk di luar area terminal tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Legislator Partai Demokrat itu mengatakan, pihak PT Pelindo Parepare mestinya peka terhadap apa yang jadi keluhan masyarakat pengguna jasa Pelabuhan, khususnya pada penumpang kapal.

“Kami sayangkan adanya penumpang kapal terlantar tidak menikmati fasilitas di terminal pelabuhan Parepare. Kami harap PT Pelindo benahi sistem pelayanannya,” ucap Rahmat Sjamsu Alam.

Menurut Legislator dua periode itu, PT Pelindo sebagai utusan Kementerian BUMN atau pemerintah pusat berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Jangan kan berbayar, yang tidak berbayar saja lembaga pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ya, kita prihatin lah ada kejadian kemarin banyak penumpang terlantar,” kata Rahmat Sjam.

Rahmat Sjamsu Alam berharap pihak PT. Pelindo membenahi pelayanannya. Dia khawatir jika keluhan masyarakat pengguna jasa pelabuhan itu diabaikan, maka bisa menjatuhkan citra Pemerintah pusat di daerah.

“Saya rasa pihak Kementerian yang membawahi PT Pelindo ini harus merespons demi memperbaiki pelayanannya. Kalau jenis pelayanannya seperti itu dibiarkan bisa merusak nama baik pemerintah pusat di daerah khsusnya di Parepare,” ungkap Ketua HIKMA Parepare itu.

Salah satu penumpang MY mengaku, mengalami langsung kondisi sulit itu, ia merasa sedih serta prihatin, pihak otoritas pelabuhan tidak peduli atas kondisinya dan penumpang lain.

Padahal, lanjut MY, kami sudah mengeluarkan biaya puluhan ribu rupiah untuk membayar pass masuk Pelabuhan, itu di luar dari harga tiket Kapal.

“Ruang tunggu ditutup rapat oleh petugas. Semestinya di buka karena kami sudah bayar biaya pass. Fasilitas WC umum area pelabuhan hanya satu yang difungsikan. Laki-laki/perempuan calon penumpang itu bercampur,” tuturnya.

Selain itu, MY sangat menyayangkan dengan kondisi yang dia alami dan penumpang lainnya. Ia menjelaskan petugas baru membuka pintu masuk ruang tunggu tersebut, setelah kapal mulai sandar ke Dermaga.

“Baru dibuka setelah kapal sandar di dermaga sesuai jadwal keberangkatan kapal. Kepanasan kita penumpang pak kalau siang hari,” tuturnya.

General Manager PT. Pelindo Parepare, Sardi ST saat dikonfirmasi, ia mengatakan pihaknya baru akan turun mempertanyakan hal itu ke anak buahnya di lapangan. Pihaknya pun, menyayangkan kondisi itu.

“Terima kasih info ta. Saya tanyakan dulu orang di lapangan. Harusnya kalo ada kapal berangkat terminal harus dibuka,” tulis Sardi via WhatsApp miliknya.(*/7ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *