INSIDENNEWS.COM, PAREPARE — Realisasi capaian kinerja kegiatan pembangunan di Kota Parepare, memasuki triwulan III per September 2020 berada di angka 70,84 Persen.
Dalam angka 70,84 Persen, itu dengan serapan anggaran senilai Rp 206.569.119.849 atau sama dengan 44,57 persen dari APBD Perubahan Covid-19.
Angka tersebut, terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring dan Evaluasi (Monev) Triwulan III Pembangunan Parepare, di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Jumat (23/10/2020).
Dalam Rakor Monev yang dihadiri, Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, Wakil Wali Kota H Pangerang Rahim, Sekda H Iwan Asaad, para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala SKPD, para Camat dan Lurah, Direktur PDAM Parepare, hingga para Kasubag Perencanaan dan Evaluasi serta PPK pelaksana kegiatan fisik lingkup Pemkot Parepare.
Pada kesempatan itu, Kepala Bappeda Kota Parepare Samsuddin Taha mengatakan, Rakor Monev dilakukan untuk mengetahui progres pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Parepare yang dibiayai melalui dana DAU dan DAK, serta permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala, termasuk antisipasi yang harus dilakukan untuk penyelesaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
“Jadi realisasi capaian kinerja kegiatan pembangunan dan serapan anggaran ini berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari para Pengguna Anggaran melalui Bappeda Kota Parepare,” kata Samsuddin Taha.
Samsuddin melaporkan beberapa pelaksanaan kegiatan pembangunan di Parepare yang bersumber dari dana APBD Tahun Anggaran 2020.
Antara lain DAK (non fisik) senilai Rp 61.244.677.000, yang terbagi masing-masing bidang pendidikan Rp 54.715.117.000, bidang kesehatan dan KB Rp 5.795.683.000, dana pelayanan administrasi kependudukam Rp 667.515.000, dan dana pelayanan kepariwisataan Rp 255.870.000.
Kemudian DAK (fisik) Covid-19 senilai Rp 29.741.352.000, yang terbagi DAK Reguler Rp 27.251.449.000, dan DAK Penugasan Rp 2.489.903.000.
Cadangan DAK (fisik) senilai total Rp 13.542.021.000, yang terbagi DAK Reguler Rp 9.968.855.000, dan DAK Penugasan Rp 3.555.171.000.
Tugas Pembantuan Rp 3.593.390.000, yang terbagi Kementerian Ketenagakerjaan Rp 593.390.000, dan Kementerian Perdagangan Rp 3.000.000.000.
Sedangkan dana APBD senilai Rp 799.041.156.754, terbagi masing-masing BTL (38,38%) Rp 350.422.757.081, dan BL (61,62%) Rp 463.445.436.642.
Samsuddin mengemukakan, untuk belanja langsung (BL) APBD Parepare pada triwulan III September tahun anggaran 2020 senilai Rp 463.445.436.642, itu untuk membiayai 312 program dan 2.300 kegiatan pembangunan yang tersebar di 33 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Parepare.
Samsuddin merincikan, realisasi penyerapan keuangan DAK Fisik pada triwulan III tahun anggaran 2020 senilai Rp 13.406.464.718 atau sama dengan 31,53 persen (per September 2020).
“Kemudian realisasi capaian kinerja kegiatan yang dibiayai melalui DAK Fisik pada triwulan III per September 2020 adalah sebesar 37,63 persen,” terang Samsuddin.
Dia juga melaporkan bahwa rekapitulasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Januari-September 2020, jumlah paket pekerjaan yang telah selesai diproses melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa adalah 324 paket dengan nilai pagu Rp 58.340.529.518. Dengan rincian, pekerjaan kontruksi 92 paket senilai Rp 42.332.273.225, pengadaan barang 105 paket senilai Rp 11.493.839.658, jasa konsultasi 123 paket senilai Rp 4.516.096.638, dan jasa lainnya 4 paket senilai Rp 298.320.000.
Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe mengatakan, rapat tersebut adalah bagian dari upaya meningkatkan kinerja jajaran pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat serta bagaimana pemerintah memastikan program berjalan dengan baik.
“Jadi, kita gelar rapat monitoring dan evaluasi bagi jajaran pemerintah untuk triwulan ke III. Pemerintah kota akan terus berupaya agar sistem tata kelola berjalan dengan baik, mengedepankan tiga taat, yakni asas, administrasi, dan anggaran,” tandas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu. (*/7ar)