Peringati HUT Ke-72, PDGI Enrekang Gelar Bakti Sosial Periksa Gigi dan Mulut Secara Gratis

INSIDENNEWS.com, ENREKANG– Pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Enrekang mengadakan bakti sosial dengan tema “On Day Action” PDGI Cabang Enrekang, Sabtu (21/1/2022).

Kegiatan yang dibuka Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Setda Enrekang, Ir. Darmawaty, dilaksanakan dalam rangka ulang tahun PDGI yang ke-72.

Dalam sambutannya, Asisten I Darmawaty sangat mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh PDGI Kabupaten Enrekang.

” Mewakili Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Enrekang, saya mengucapkan terima kasih kepada PDGI Cabang Enrekang yang telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan setiap tahunnya,” kata Darmawaty.

Pada kesempatan itu, Ketua PDGI Cabang Enrekang, drg Epa Sufiana mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan secara offline setelah pendemi covid-19.

Menurutnya, PDGI Cabang Enrekang rutin melaksanakan kegiatan kegiatan sosial dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

” Seperti yang kita lihat bersama, Pada kesempatan ini kegiatan kami pusatkan di Kecamatan Alla tepatnya di Pondok Pesantren Hidayatullah Sudu. Ada pun kegiatan kami pada hari ini sesuai dengan tema, meliputi tindakan seperti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan gigi, pengobatan gigi, pencabutan gigi susu/gigi sulung, penambalan gigi sederhana dan pembagian sikat gigi dan odol kepada anak kita,” ujarnya.

Sementara, Ketua Panitia Drg. Nusriati, M. Adm. Kes mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh anak anak SDI Hidayatullah, MTS Ulul Albab dalam lingkup pondok pesantren Hidayatullah, dan anak panti asuhan Al-Mukhlisin.

” Dari hasil screening didapatkan jumlah anak yg membutuhkan ekstraksi atau pencabutan gigi sebanyak 28 orang, membutuhkan DHE 40 orang, 15 orang tindakan ART, dan 17 org tindakan fissur sealent, “ucap Nusriati.

Ketua PDGI Cabang Enrekang, drg Epa Sufiana menambahkan, ada empat alasan mengapa PDGI selalu mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dalam bidang kesehatan gigi dan mulut, itu karena tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah. Selain itu, prevalensi karies/gigi berlubang masih sangat tinggi.

” Masih banyak masyarakat kita yang belum mengetahui bahwa rongga mulut merupakan pintu terbesar masuknya kuman ke dalam tubuh kita.Termasuk masih banyak masyarakat kita yang belum mengetahui bahwa kesehatan gigi dan mulut sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara umum,” pungkasnya.(rif/7ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *